Inovasi
TIM SUKSES GOLDEN PERIOD
(TIMUS GORI)
LATAR BELAKANG
Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi yang berdampak serius terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek (Stunting). Stunting adalah kondisi Dimana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek disbanding tinggi badan orang lain pada umumnya (yang seusia).
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal anak lahir, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Kurangnya pengetahuan ibu mengenai Kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan menjadi alasan utama yang menyebabkan bayi mengalami kekurangan gizi sejak dalam kandungan. Ditambah kurangnya akses kepada makanan bergizi dikarenakan makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal. Serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi. Hal ini menyebabkan terus meningkatkan jumlah stunting pada anak di Indonesia.
Dampak buruk yang ditimbulkan oleh stunting yaitu jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh, sedangkan untuk jangka panjang berakibat buruk yang dapat ditimbulkan adalah menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi untuk munculnya penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, stroke dan disabilitas pada usia tua.
Berdasarkan data hasil pengukuran Panjang dan tinggi badan anak kelompok usia 0-24 bulan pada bulan April tahun 2023 terdapat sebanyak 94 anak mengalami stunting, dan mengalami penurunan pada bulan mei menjadi 91 anak. Puskesmas Sukodono berada di posisi kedua se Kabupaten Sragen dengan jumlah stunting tertinggi. Dari hasil kunjungan dan interview orang tua serta pengasuh bayi dan balita, penyebab dari sulitanya kenaikan berat badan maupun tinggi badan anak akibat dari kurang efektif dalam pemberian ASI, banyak ibu yang belum mengerti cara menyusui yang efektif, selain itu kurangnya nafsu makan anak akibat pola makan yang tidak tepat. Pada bayi atau dibawah usia 6 bulan, sering terjadi kesalahan cara menyusui sehingga bayi tidak mendapatkan asupan ASI sesuai kebutuhannya.
Disamping itu, faktor kurangnya dukungan keluarga dalam pemberian makanan pada bayi dan anak mengakibatkan pola asuh dan pola makan yang tidak sesuai. Hal ini akhirnya menyebabkan anak tidak mengalami kenaikan berat badan dan tinggi badan.
RENCANA BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN YANG DILAKUKAN
MANFAAT YANG DIPEROLEH
TUJUAN INOVASI
HASIL INOVASI
Jl. Sukodono - Gesi KM 0.5 Karanganom, Sukodono Sragen
08112636329
pussukodono@gmail.com
Copyright © Dinas Kesehatan Kab. Sragen. All Rights Reserved.